Jumat, 12 Desember 2014

LAPORAN SORTASI - GRADING BERAS DAN JAGUNG



Sortasi dan Grading pada hasil padi-padian berupa Jagung (Zea mays L.) dan beras (
Oryzae sativa L)

Abstrak
Pada dasarnya beras dibagi menjadi dua jenis yaitu padi bulu (japonica) dan padi cere (indica). Perbedaan antara padi bulu dan padi cere adalah padi cere gabahnya mempuyai sekam berbulu sangat pendek atau tidak berbulu sama sekali. Sedangkan padi bulu mempunyai sekam berbulu panjang, butir gabah agak sulit dipisah dari tangkainya, dan hasilnya lebih rendh daripada padi cere. Namun ada salah satu padi jenis padi bulu yang tidak berbulu yaitu padi gundil. Jenis jagung yang ditanam di Indonesia kebanyakan merupakan hasil pemuliaan. Praktikum ini dilakukan bertujuan agar dapat membandingkan antara beras atau jagung yang bermutu baik dan beras yang bermutu buruk dan dapat sesuai dengan standart mutu perdagangan. Metode yang digunakan adalah sortasi dan grading.

Keyword : Sortasi, Grading, Beras, Jagung
1. PENDAHULUAN


Sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacam-macam kualitas atas dasar sifat-sifat fisik, atau memisahkan produk antara yang baik dengan yang jelek/rusak.

Grading adalah pemilahan berdasarkan kelas kualitas .
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma' (bagian yang menutupi).Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.Beras umumnya tumbuh sebagai tanaman tahunan. Tanaman padi dapat tumbuh hingga setinggi 1 - 1,8 m. Daunnya panjang dan ramping dengan panjang 50 - 100 cm dan lebar 2 - 2,5 cm. Beras yang dapat dimakan berukuran panjang 5 - 12 mm dan tebal 2 - 3 mm.

2. METODE PRAKTIKUM
a. Bahan
·               Beras
·              Jagung
b. Alat
·             Timbangan
·             Grain moisture tester
·             Jangka sorong
   Waskom  

3. CARA KERJA
a.       Siapkan alat dan bahan
b.      Lakukan pengamatan pada :
1.      Beras
a.       Timbang beras seberat 100 gram
b.      Pisahkan beras berdasarkan ukurannya yaitu :
1.      Beras Kepala, yaitu butir-butir beras utuh (whole kernel) dan beras patah yang besarnya sama dengan atau lebih dari 6/10 bagian butir  beras utuh. Ukur panjang, lebar,  dan ketebalannya  menggunakan jangka sorong
2.      Beras Patah (broken), yaitu butir beras patah yang mempunyai ukuran kurang dari 6/10 bagian dan minimum 2/10 bagian butir beras utuh. Ukur panjang, lebar, dan ketebalannya menggunakan jangka sorong.
3.      Menir, yaitu beras patah yang ukurannya lebih kecil dari 2/10 bagian butir beras utuh yang dapat lolos dari ayakan menir (diameter 2 mm)
4.      Butir Kapur, yaitu beras kepala (beras patah) yang warnanya mengapur (chalky), rapuh, dan berwarna putih.
5.      Butir Kuning, yaitu butir beras utuh (beras patah) yang warnanya kuning
6.      Butir Rusak, yaitu butir beras kepala (beras patah) yang menjadi rusak disebabkan karena factor mekanis, fisiologis maupun patologis.
Termasuk butir rusak adalah: butir berbintik-bintik warna lain (putih, kuning, dan putih mengapur) yang terdapat pada permukaan butir
7.      Butir Merah, yaitu butir beras kepala (beras patah) yang sebagian atau seluruhnya berwarna merah karena sifat varietas padi asalnya.
8.      Benda asing/kotoran, yaitu bagian yang bukan termasuk dalam criteria pada point 1-7
    c.     Setelah terpisah-pisah masing-masing ukuran dan criteria nya, ditimbang dan dihitung persentasenya,
Cara : misal beras kepala 45 gram, berarti presentasinya adalah
Presentase beras kepala = Berat beras kepala/Berat bahan contoh x 100%
                                       = 45 gram/100 gram x 100%
                                       = 45%
d.      Ambil sampel sebanyak 10 gram, kemudian ukur kadar airnya menggunakan grain moisture tester
e.       Bandingkan hasil yang diperoleh dengan syarat mutu beras (lihat buku petunjuk praktek pengawasan mutu hasil pertanian 2 hal 5)

2. JAGUNG
a.       Timbang jagung untuk dipipil menggunakan tangan sebanyak 1 kg. Kemudian ambil masing-masing ½ kg jagung (2 tongkol) untuk dipipil menggunakan kayu, besi, dan mesin.
b.      Hitung efisiensi pemipilannya dengan rumus sebagai berikut :
Efisiensi pemipilan = (1-(b-c/a)) x 100%
            a = berat tongkol jagung yang dipipil
            b = berat jagung pipil hasil pipilan tangan
            c = berat jagung pipil hasil pipilan menggunakan alat
c.    Ambil 100 gram jagung secara acak, lalu pisahkan biji jagung berdasarkan criteria sebagai berikut :
1.      Biji Utuh, yaitu biji jagung yang tidak patah, retak,maupun kutuan.
2.      Biji Rusak, yaitu biji jagung yang telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh udara panas, api, penimbunan panas, bertunas, beku akibat udara lembab, dll
3.      Biji Kutuan adalah butir-butir jagung yang diserang kutu atau berlubang-lubang yang diakibatkan oleh serangga yang tercampur dalam butit jagung
4.      Biji Pecah, yaitu butir jagung yang pecah diakibatkan karena terlalu keringnya biji jagung, atau akibat benturan dengan benda keras pada waktu proses pemipilan, yang tercampur dalam biji-biji jagung.
5.      Kotoran, yaitu benda-benda lain (bukan jagung) yang tercampur dalam butir jagung, seperti : biji-biji lain, butir tanah, batu kecil, pasir, ranting-ranting, kotoran tikus, hama dan serangga yang mati, dan lain sebagainya.
d.    Setelah terpisah-pisah masing-masingukuran dan kriterianya, ditimbang dan dihitung presentasenya (seperti yang dilakukan pada beras).
e.     Ambil sample sebanyak 10 gram, lalu hitung kadar air jagung menggunakan grain moisture tester
f.      Bandingkan hasil yang diperoleh dengan syarat mutu jagung (lihat buku petunjuk praktek pengawasan mutu hasil pertanian 2 hal.7)

4. HASIL DAN  PEMBAHASAN


a. Beras
No.
Kriteria Beras
Berat (gram)
Ukuran (cm)
Presentase (%)
Kadar Air (%)
1
Beras Utuh
74
0,59
74/100x100% = 74%
14
2
Butir Patah
20
0,49
20/100x100% = 20%
14
3
Menir
2
0,19
2/100x100% = 2%
14
4
Butir Kapur
4
0,45
4/100x100% = 4%
14
5
Butir Kuning

6
Butir Rusak

7
Butir Merah

8
Kotoran/benda asing





b. Jagung
Tabel pengamatan 2
No.
Kriteria Jagung
Berat(gram)
Diameter( cm)
Presentase (%)
Kadar Air (%)
1
Biji utuh
80
1
13,6
2
Biji Rusak
4
0,59
13,6
3
Biji Kutuan
12
0,84
13,6
4
Biji pecah

5
Kotoran





Pada 100 gram beras, terdapat beras kepala sebanyak 74 gram,dengan  ukuran 0,59 cm dan persentasenya 74% dan juga kadar airnya 14%. Beras patah seberat 29 gram dengan ukuran 0,49 cm dan persentasenya 74%. Ada menir seberat 1 gram, ukurannya 0.19 cm dan persentasenya 1%. Dan butir kapur seberat 2 gram dengan ukuran 0,45 cm dan persentasenya 2%. Sedangkan butir kuning,butir rusak,butir merah dan kotoran/benda asing tidak ada.
Pada 100 gram jagung terdapat 80 gram biji utuh dengan diameter 1 cm, persentasenya 80% dan kadar air 13,6%. Ada biji rusak seberat 4 gram dengan diameter 0,59 cm dan persentasenya 4%. Biji kutuan ada 12 gram dengan diameter 0,84 cm dan persentasenya 12%. Sedangakan biji pecah dan kotorannya tidak ada.

5. KESIMPULAN
            Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 100 gram  beras dan jagung lebih  banyak ditemukan biji utuh dari pada biji-biji yang lainnya.





mutu beras
berat minimum derajat sosoh (%)
kadar air (%)
butir patah (%)
menir
kapur
kuning
merah
benda asing
butir gabah (butir/ kg)
I A
90
14
25
2
3
3
3
10*/0,5**
30
I B
90
14
35
2
3
3
3
10*/0,5**
30
1C
90
14
40
2
3
3
3
10*/0,5**
30
II
75
14
35
2
3
3
3
10*/0,5**
30












SYARAT
Karakteristik
Mutu 1
Mutu 2
Mutu 3
Kadar air % ( bobot/bobot ),maksimum
14
15,5
15,5
Butir pecah-pecah %  ( bobot/bobot ),maksimum
3,0
5,0
9,0
Kadar Kotoran % ( bobot/bobot ),maksimum
3,0
4,0
5,0
Biji rusak dan kutuan % ( bobot/bobot ),maksimum
5,0
8,0
11,0


Dan dari beras dan jagung hasil pengamatan yang kami lakukan, berdasarkan tabel standar mutu beras dan jagung menunjukkan bahwa beras yang kami uji termasuk beras  mutu 1 A, dan jagung yang kami uji termasuk dalam jagung mutu 1.

6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. kacang tanah. http://id.wikipedia.org/wiki/beras
Anonim. 2013. Kedelai. http://id.wikipedia.org/wiki/jagung
Diakses pada tanggal 2 Desember 2013 pukul 15.35
Anonim. 1980. Penanganan Lepas Panen 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Indonesia.