Sabtu, 10 Januari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM UMBI UMBIAN



Peragian pada ketela pohon dan ubi jalar dan disimpan menggunakan plastic dan daun pisang dan penyimpanan wortel dan kentang tanpa pengemasan pada suhu kamar dan suhu refrigerator

Abstrak
Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk ("pembengkakan") sebagai akibat perubahan fungsinya. Perubahan ini berakibat pula pada perubahan anatominya. Organ yang membentuk umbi terutama batang, akar, atau modifikasinya. Hanya sedikit kelompok tumbuhan yang membentuk umbi dengan melibatkan daunnya.Umbi biasanya terbentuk tepat di bawah permukaan tanah, meskipun dapat pula terbentuk jauh di dalam maupun di atas permukaan.Cadangan makanan yang tersimpan dalam umbi umumnya adalah dalam bentuk polisakarida, dengan sedikit campuran oligosakarida dan monosakarida. Bentuk polisakarida yang paling umum adalah pati, yang merupakan polimer dari glukosa dalam bentuk amilosa (tidak bercabang) dan atau amilopektin (bercabang).Umbi-umbi anggota Asteraceae, seperti dahlia, dan Fabaceae, seperti bengkuang, mengandung inulin, suatu fruktan (polisakarida dengan monomer fruktosa). Berbagai umbi anggota suku talas-talasan (Araceae) mengandung mannan (monomer: mannosa).Selain polimer cadangan makanan ini, umbi juga mengandung polisakarida yang mengisi dinding sel atau ruang di antaranya, seperti glukomannan, pektin, xilan, dan selulosa.
Kata kunci : penyimpanan, suhu, kekerasan, kadar gula, peragian, berat, warna, bau, pH


Pendahuluan
Penyimpanan memegang peranan penting pada bahan hasil pertanian karena apabila proses penyimpanan salah, produk bahan hasil pertanian akan rusak. Namun, penyimpanan bukan faktor utama yang menyebabkan bahan hasil pertanian rusak. Faktor lain yang mempengaruhi bahan hasil pertanian antara lain, suhu penyimpanan. Saat proses penyimpanan pada hasil pertanian akan mengalami perubahan antara lain berat, warna, bau, kekerasan, pH, dan kadar gula pada bahan hasil pertanian. Perubahan itu dikarenakan oleh faktor enzimatis dan mikrobiologis. Pada bahan hasil pertanian ubi jalar dan ketela pohon dapat dijadikan tapai dengan bantuan ragi.
Hasil umbi umbian telah banyak dimanfaatkan terutama untuk bahn makanan dan industri. Ada yang dimanfaatkan dalam bentuk masih segar dan yang sudah diolah. Oleh karena itu, harus dilakukan penanganan lepas panen yang sesuai dengan bahan hasil pertanian tersebut.


Peragian adalah proses yang menghasilkan minuman beralkohol melalui fermentasi. Metode ini digunakan dalam produksi bir, sake, dan anggur. Peragian memiliki sejarah yang panjang, dan bukti arkeologi menunjukkan bahwa teknik ini telah digunakan di Mesir kuno. Berbagai resep bir ditemukan dalam tulisan-tulisan Sumeria. Tempat pembuatan bir dinamakan brewery (bahasa Inggris) atau brauerei (bahasa Jerman).
1. Ubi jalar
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
2. Ubi kayu.
Ubi kayu (nama botani: Manihot Esculenta Crantz) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari famili Euphorbiaceae yang terkenal sebagai sumber utama karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Ubi kayu dikatakan berasal dari bahagian tropika Amerika Selatan tetapi kini taburannya hampir di semua kawasan tropika seluruh dunia.

3. Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
4. Wortel
Wortel merupakan tanaman subtropis dan merupakan salah satu sumber vitamin A karena memiliki kadar karoten (provitamin A). Selain itu wortel juga mengandung vitamin B, vitamin C, dan sedikit vitamin G,serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan makanannya di dalam umbi. Tanaman wortel memiliki batang pendek, berakar tunggang yang bentuk dan fungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbinya berwarna kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
Metode percobaan
1. Bahan
·         Ketela pohon
·         Ubi jalar
·         Ragi
·         Plastic PP
·         Wortel
·         Kentang
·         Daun pisang
2. Alat
·         Timbangan
·         Pnetrometer
·         Refraktometer
·         Wadah
·         Kertas pH

Cara kerja
a.       siapkan alat dan bahan
b.      lakukan pengamatan pada BHP mengenai berat,warna,bau,kekerasan,pH,dan kadar gula
c.       lakukan penanganan BHP
1.      ketela pohon dan ubi jalar
ketela pohon / ubi jalar → penimbangan → pengupasan kulit → penimbangan → pencucian / pengelupasan lender → perebusan → peragian ( ragi → penyimpanan / fermentasi )
2.  kentang dan wortel
               Kentang / wortel → penimbangan dan pengamatan → pembersihan / sortasi → pengemasan→ penyimpanan (dengan variasi suhu penyimpanan)
d.      lakukan penyimpanan pada semua komoditas umbi-umbian selama 1 minggu.
e.       lakukan pengamatan seperti pada point b. khusus untuk ketela pohon, dan ubi jalar dihitung rendementnya.

Hasil dan pembahasan
1. ketela pohon
a.       ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang

 b. ketela pohon yang disimpan menggunakan plastic
Berat
  Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa selama 4 hari penyimpanan, ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang dan plastic mengalami perubahan berat.
   Ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang beratnya mengalami penurunan lebih tinggi daripada ketela pohon yang disimpan menggunakan plastic. Penurunan berat ini terjadi karena selama penyimpanan terjadi proses pematangan.
   Faktor yang mempengaruhi penurunan berat yang lebih tinggi pada penyimpanan menggunakan daun pisang dibandingkan dengan menggunakan plastic ialah kadar air pada ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisamg yang menguap selama penyimpanan lebih tinggi daripada yang menggunakan plastic.
Warna dan Bau
                  Ketela pohon mengalami perubahan    warna selama penyimpanan. Perubahan warna dari putih segar menjadi putih kuning  ini dapat terjadi karena saat penyimpanan terjadi respirasi
                  Begitu juga pada bau, ketela pohon setelah mengalami proses penyimpanan menghasilkan bau khas, hal ini terjadi karena proses fermentasi menggunakan ragi tersebut.  Ketela  pohon yang disimpan menggunakan daun pisang aromanya lebih harum daripada yang disimpan menggunakan plastik
Kekerasan
   Ketela pohon yang paling lunak adalah yang disimpan mneggunakan plastic.

pH dan Kadar Gula
   Tingkat keasaman ketela pohon pada hari pertama baik yang disimpan menggunakan daun pisang ataupun menggunakan pastik mula-mula sama kemudian pada saat hari ke 4 kadar keasaman pada ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang dan plastic ternyata sama juga .
   Kadar gula pada ketela pohon yang disimpan menggunakan plastic mengalami penaikan lebih tinggi dari hari pertama sampai hari ke 4 dibanding pada ketela pohon yang disimpan menggunakandaun pisang.
Rendement
   Rendement ialah hasil bagi dari berat produk dan berat bahan baku dikalikan 100%. Rendement yang dihasilkan selama penyimpanan ketela pohon ini adalah 74% untuk ketela pohon yang menggunakan plastic dan 72,5% untuk ketela pohon menggunakan daun pisang. Jadi dapat disimpulkan bahwa rendement yang dihasilkan pada proses penyimpanan ini adalah ketela pohon yang menggunakan daun pisang yang lebih tinggi disbanding yang menggunakan plastic.

2. Ubi Jalar
a.       ubi jalar yang disimpan menggunakan daun pisang
b.      ubi jalar yang disimpan menggunakan plastic
berat
   Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa selama 4 hari penyimpanan, ubi jalar yang disimpan menggunakan daun pisang dan plastic mengalami perubahan berat.
   Ubi jalar yang disimpan menggunakan plastic beratnya mengalami penurunan lebih tinggi  daripada ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang. Penurunan berat ini terjadi karena selama penyimpanan terjadi proses pematangan.
   Faktor yang mempengaruhi penurunan berat yang lebih tinggi  pada penyimpanan menggunakan plastik dibandingkan dengan menggunakan daun pisang  ialah kadar air pada ubi jalar yang disimpan menggunakan plastik yang menguap selama penyimpanan lebih tinggi daripada yang menggunakan daun pisang.
Warna dan Bau
                  Ubi jalar mengalami perubahan    warna selama penyimpanan. Perubahan warna dari ungu putih menjadi merah pink dan putih pink ini dapat terjadi karena saat penyimpanan terjadi respirasi
                  Begitu juga pada bau, ubi jalar  setelah mengalami proses penyimpanan menghasilkan bau beralkohol berbeda dengan ketela pohon  ini terjadi karena ___ dari proses fermentasi menggunakan ragi tersebut.  Ubi jalar yang disimpan menggunakan daun pisang aromanya lebih menyengat daripada yang disimpan menggunakan plastic
Kekerasan
   Ubi jalar yang paling lunak adalah yang disimpan mneggunakan plastic
pH dan Kadar Gula
   Tingkat keasaman ubi jalar pada hari pertama baik yang disimpan menggunakan daun pisang ataupun menggunakan pastik mula-mula sama kemudian pada saat hari ke 4 kadar keasaman pada ubi jalar yang disimpan menggunakan daun pisang tingkat keasamannya mengalami penurunan lebih rendah dibanding dengan yang menggunakan plastic     Kadar gula pada ubi jalar yang disimpan menggunakan daun pisang mengalami penaikan lebih rendah dari hari pertama sampai hari ke 4 dibanding pada ubi jalar yang disimpan menggunakan plastic.
Rendement
   Rendement ialah hasil bagi dari berat produk dan berat bahan baku dikalikan 100%. Rendement yang dihasilkan selama penyimpanan ketela pohon ini adalah 66,6% untuk ubi jalar yang menggunakan plastic dan 96,1% untuk ubi jalar menggunakan plastic. Jadi dapat disimpulkan bahwa rendement yang dihasilkan pada proses penyimpanan ini adalah ubi jalar yang menggunakan daun pisang yang lebih rendah dibanding yang menggunakan plastic.
3.Wortel
a.       wortel yang disimpan pada suhu kamar  (270C)
b.      wortel yang disimpan pada suhu refrigerator (40C)
Berat
   Penurunan berat wortel terjadi pada kondisi penyimpanan  270C dan 40C. penurunan ini disebabkan oleh respirasi. Penyimpanan suhu rendah hanya menurunkan laju respirasi bukan menghentikannya.
Warna dan Bau
   Warna wortel pada penyimpanan suhu 270C lebih tua dan keriput dibanding wortel yang disimpan pada suhu 40C .
   Selama 7 hari penyimpanan bau wortel pada penyimpanan suhu 270C dan suhu 40C mengalami perubahan dari yang segar menjadi tidak segar.
Kekerasan
   Wortel yang disimpan pada suhu 40C memiliki tekstur yang lebih lunak disbanding wortel yang disimpan pada suhu 270C
pH dan Kadar Gula
   Tingkat keasaman yang dimilki wortel yang disimpan paada suhu 40C lebih tinggi dibanding wortel yang disimpan pada suhu 270C.
   Wortel yang disimpan pada suhu 40C memiliki kandungan kadar gula yang lebih tinggi dibanding wortel yang disimpan pada suhu 270C.
4. Kentang
a.       kentang yang disimpan pada suhu kamar (270C).
b.      kentang yang disimpan pada suhu refrigerator (40C)
Berat
   Peningkatan berat pada kentang terjadi pada kondisi penyimpanan 40C. seharusnya selama penyimpanan bahan mengalami penyusutan. Penyusutan disebabkan oleh respirasi. Penyimpanan suhu rendah hanya menurunkan laju respirasi bukan menghentikannya. Penyusutan berat kentang terjadi pada kondisi penyimpanan 270C.
Warna dan Bau
   Warna kentang pada penyimpanan suhu 40C lebih pucat disbanding kentang yang disimpan pada suhu 270C.
  Selama 7 hari penyimpanan bau kentang pada suhu 40C dan suhu 270C mengalami perubahan dari segar khas kentang menjadi khas kentang saja.
Kekerasan
   Kentang yang disimpan pada suhu 40C  memiliki tekstur yang sama dengan kentang yang disimpan pada suhu 270C.
pH dan Kadar Gula
   Tingkat keasaman yang dimilki kentang yang disimpan pada suhu 40C lebih  tinggi disbanding kentang yang disimpan pada suhu 270C.
   Kentang yang disimpan pada suhu 40C dan suhu 270C memiliki kandungan kadar gula yang sama.

Kesimpulan
  Kesimpulan pada praktikum penanganan pasca panen umbi-umbian adalah :
1. Komoditi yang digunakan adalah ketela pohon, ubi jalar, wortel, dan kentang
2. Berdasarkan data yang diperoleh wortel yang disimpan pada suhu kamar warnanya lebih tua dan keriput dibanding wortel yang disimpan pada suhu refrigerator. Warna kentang yang disimpan pada suhu refrigerator terlihat lebih segar dibanding kentang yang disimpan pada suhu kamar.
3. Tape yang dihasilkan dari fermentasi ketela pohon yang disimpan menggunakan daun pisang bau nya lebih harum warna nya pun lebih kuning disbanding tape yang dihasilkan dari fermentasi ketela pohon yang disimpan menggunakan plastic.
4. Tape yang dihasilkan dari fermentasi ubi jalar yang disimpan menggunakan plastic dan daun pisang menghasilkan bau yang sama tetapi warnanya berbeda.
5. Hasil praktikum menunjukkan bahwa penympanan umbi-umbian pada suhu refrigerator lebih tahan lama.
6. Hasil praktikum juga menunjukkan bahwa penggunaan daun pisang dalam fermentasi tape menghasilkan kualitas yang lebih baik dibanding yang menggunakan plastic

Daftar Pustaka

Diakses pada tanggal 29 Oktober 2013 pukul 15:35
Anonim. 1980. Penanganan Lepas Panen 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar