PEMBUATAN BAKSO
DAGING SAPI
DISUSUN OLEH
DEA SHOFIANA
LATHIFAH
09/2TPHP4
SMKN 1 (STM
PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron,
Kode Pos 104, Sidorejo, Temanggung
TAHUN AJARAN
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Dasar teori
Bakso adalah bola-bola daging yang
terbuat dari campuran tepung tapioca dan daging sapi atau ayam atau ikan
giling. Selain itu, juga terdapat bahan tambahan seperti garam, air es, dan
bumbu bumbu.
Bahan baku yang digunakan berupa daging
segar pre-rigor yang diperoleh setelah pemotongan hewan tanpa disimpan dahulu.
Bahan yang kedua yaitu tepung tapuioka.
Tepung ini berfungsi sebagai bahan pengikat atau perekat, bahan pengental, dan
bahan pengisi. Kualitas tepung tapioca ditentukan oleh tingkat atau derajat keputihan,
kehalusan, kadar air tersisa, dan ada tidaknya kandungan bahaya.
Bahan tambahan utama yang digunakan
adalah garam. Garam yang ditambahkan pada daging giling akan meningkatkan
protein miofibrilar yang terekstraksi (Aberle
et al,
2001). Garam ini berfungsi untuk menambaha atau meningkatkan cita rasa dan
memperpanjang dayasimpan produk.
Selain garam, bahan tambahan yang
digunakan adalah STPP (Sodium tripolifosfat). Bahan tambahn ini berfungsi untuk
mengontrol pH, meningkatkan daya ikat air, emulsifier, stabilisator, pengental,
dan pembentukan gel pada makanan. Batas penggunaan maksimal STPP adalah 3% dari
jumlah berat daging yang digunakan.
Yang ketiga yaitu air es. Bahan ini
berfungsi sebagai emulsifier daging, yaitu dengan menurukan panas produk yang
ditimbulakan oleh penggiling.
Bahan tambahan yang keempat adalah
merica. Bahan ini berfungsi sebahai penguat rasa bakso.
Dan bahan tambahan yang terakhir yaitu
bawang putih. Bawang putih ini berfungsi untuk memperpanjang daya simpan bakso
karena mengandung senyawa antioksidan yang kuat.
Proses pengolahan bakso meliputi aspek
penyediaan bahan baku, penggilingan, pembentukan adonan, dan pemasakan bakso.
Penggilingan ini berfungsi untuk
mencacah dan meningkatkan keseragaman ukuran serabut otot serta jaringan ikat
sehingga distribusinya dapat merata. Selain itu, emulsi yang terbentuk akan
menjadi lebih stabil.
Pembuatan adonan dilakukan dengan cara
mencampur seluruh bahan lalu dihancurkan (mixing and chopping) hingga terbentuk
suatu adonan.
Pembentukan adonan yaitu cara dimana
adonan yang telah dibuat tadi dibentuk menjadi bulatan-bulatan bakso dengan
ukuran yang seragam.
Pemasakan bakso dilakukan menggunakan
suhu 50-600C dengan tujuan membentuk bakso menjadi kenyal, lalu
bakso direbus dengan air dalam suhu 1000C, untuk mematangkannya.
B.
Tujuan
a.
Siswa dapat memahami prinsip pengolahan bakso dagig sapi,
b.
Siswa dapat memahami peralatan yang digunakan dalam
pengolahan bakso daging sapi,
c.
Siswa dapat mengenali factor yang mempengaruhi dalam
pembuatan bakso daging sapi.
BAB II
PROSES PENGOLAHAN
A.
Alat
- Kompor,
- Food processor,
- Cobek dan muntu,
- Pisau
- Spatula
- Baskom plastic
- Panci stainless steel
- Blender
- Sendok makan
- Talenan
B.
Bahan
- Daging sapi ½ kg
- Daging ayam ½ kg
- Tepung tapioca ¼ kg
- Soda 3 gr
- Bawang putih 50 gr
- Bawang merah goreng 50 gr
- Merica bubuk 8 gr
- Garam halus 20 gr
- STPP 1 sdt
- Es batu / air es secukupnya
C.
Cara Kerja
- Menyiapkan alat dan bahan
- Menimbang setiap bahan yang akan digunakan
- Membersihakan daging dari lemak yang menempel
- Mencuci daging hingga bersih, kemudian meniriskannya
- Menimbang daging yang telah dibersihkan dari lemak
- Mengecilkan ukuran daging dengan memotong daging menjadi lebih kecil
- Mengiris bawang merah, kemudian menggorengnya
- Menghaluskan bumbu-bumbu (bawang merah goreng, bawang putih, merica, dan garam)
- Menghancurkan daging menggunakan extruder dengan menambahkan bumbu rempah, tepung tapioca, serta es batu atau air es.
- Menyiapkan air mendidih dan memasak adonan bakso kedalam wadah
- Melakukan pencetakan bakso dengan tangan dan melanjutkan dengan merebus bakso kedalam air mendidih
- Mengangkat bakso yang telah mengapung dan meniriskannya
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Tabel Pengamatan
No
|
Kegiatan
|
Kondisi
|
1
|
Trimming
|
a. Daging terpisah dari tulang dan lemak
b. Berat daging berkurang
c. Warna daging merah segar
d. Bau daging tidak menyimpang (segar)
|
2
|
Pengecilan ukuran
|
a. Daging berbetuk potongan potongan kecil dengan bentuk yang
tidak ebraturan
b. Tektur daging lebih lunak
|
3
|
Penghancuran + es + bumbu + tepung
|
a. Daging menjadi tercincang dan tercampur dengan bumbu, es,
dan tepung tapioca
b.
Berbentuk
seperti pasta yang hamper memadat dan homogen
c.
Berat
keseluruhan beratambah
d. Warna menjadi pucat
e.
Terdapat aroma
dari bumbu
f.
Tekstur sangat
lembek/lunak
|
4
|
Pencetakan
|
a. Berbentuk seperti bola-bola yang berukuran kecil dan
homogeny degan diameter kira-kira 3 cm
b. Tekstur lebih halus/lembut
|
5
|
Perebusan
|
a. Tekstur menjadi kenyal
b. Warna menjadi seperti keabu-abuan
c. Aroma bumbu keluar
|
6
|
Penirisan dan pendinginan
|
a. Bakso menjadi tampak berwarna keabu-abuan dan menjadi
sedikit lebih kecil
b. Kenampakan bakso menjadi lebih kering dan lengket
|
B.
Analisa Ekonomi
No
|
Kategori
|
Jumlah
|
Harga
|
|
1
|
Bahan
|
|||
a
|
Daging
sapi
|
½ kg
|
Rp 50.000,-
|
|
b
|
Daging
ayam
|
½ kg
|
Rp 22.000,-
|
|
c
|
Tepung
tapioca
|
250 gr
|
Rp 2.000,-
|
|
d
|
Bawang
merah
|
50 gr
|
Rp 625,-
|
|
e
|
Bawang
putih
|
50 gr
|
Rp 625,-
|
|
f
|
Garam
halus
|
20 gr
|
Rp 100,-
|
|
g
|
Merica
bubuk
|
8 gr
|
Rp 1.000,-
|
|
h
|
STPP
|
1 sdt
|
Rp 300,-
|
|
i
|
Soda
|
3 gr
|
Rp 100,-
|
|
j
|
Plastic
|
43 lbr
|
Rp 2.350,-
|
|
2
|
BBM
|
Rp 3.000,-
|
||
3
|
Tenaga
kerja
|
Rp 5.000,-
|
||
Total biaya produksi
|
Rp 87.100,-
|
Hasil
jadi 1,9 kg bakso jadi
Harga
setiap kg Rp 87.100,- = Rp
45.900,-
1,9 kg
Harga
jual tiap kg Rp 50.000,-
Penerimaan
hasil penjualan = Harga jual x berat hasil jadi
Rp 50.000 x 1,9 kg = Rp 95.000,-
Keuntungan
hasil penjualan =
Penerimaan
hasil penjualan - total biaya produksi
Rp
95.000,- - Rp 87.100,-
Rp
7.900,-
R/C
Ratio = Rp 95.000,- = 1.09
Rp 87.100,-
C.
Pembahasan
Pada
pembuatan bakso kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut diantaranya adalah
a. Kualitas daging dan bahan lain yang
digunakan
Daging
yang digunakan adalah daging has dalam, dengan cirri-ciri daging masih segar,
mulus, tidak berlemak, dan tidak berserat kasar.
b.
Perbandingan
adonan
Antara
daging dan bahan tambahan lain harus sesuai dengan jumlah yang ditentukan agar
tidak terjadi kerusakan atau ketidak sesuaian tekstur maupun rasa bakso.
c.
Bahan
tambahan yang digunakan
Jika
bahan tambahan yang tidak sesuai dengan takaran, maka rasa maupun aroma akan
menyimpang. Misalnya dalam penambahan garam kurang, maka rasa bakso akan kurang
gurih. Atau jika garam yang digunakan terlalu berlebihan, maka rasa bakso akan
sangat asin.
d. Penggilingan
Pada
saat penggilingan harus ditambahkan dengan air es atau es agar tidak terjadi
kenaikan suhu pada adonan. Jika suhu dalam adonan mengalami kenaikan, maka
adonan akan membentuk gumpalan padat dan pada saat pemasakan tidak akan
membentuk bulat namun akan pecah.
e.
Cara
pemasakan
Yang
dimaksud cara pemasakan disini adalah pencetakan adonan dan suhu yang digunakan
dalam memasak bakso. Jika tidak dilakukan pencetakan adonan, maka bakso tidak
akan berbentuk bulat melainkan berbentuk tidak beraturan. Temperature atau suhu
yang digunakan adalah 50-600 C untuk pemasakan awal. Kemudian
menggunakan suhu 1000 C pada pemasakan akhir yang bertujuan untuk
mematangkan bakso.
Prinsip
pengolahan yang digunakan berupa:
a. Pengecilan ukuran
Prinsip
ini dilakukan saat pemotongan daging menjadi kecil-kecil dengan tujuan untuk
mempermudah dan mempercepat proses penggilingan.
b.
Pencampuran
Prinsip
pencampuran ini dikerjakan pada saat terjadinya penggilingan adonan. Hal ini
dikarenakan adanya bahan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan adonan
bakso.
c.
Emulsifikasi
Bahan
yang digunakan untuk emulsifier yaitu air es. Hal ini dikarenakan air es dapat
meminimalisirkan suhu yang naik. Jika dalam keadaan suhu menjadi naik, maka
adonan tidak akan tercampur rata.
d. Perebusan
Prinsip
kerja berikut ini adalah kegiatan memasak menggunakan air mendidih sebagai
medianya. Dari air mendidih ini, adonan bakso akan menjadi matang.
BAB
IV
KESIMPULAN
- Bakso merupakan salah satu makanan olahan yang berasal dari daging dan diberi bumbu pada adonan bakso agar rasa bakso menjadi lebih enak.
- Prinsip kerja yang digunakan dalam pembuatan bakso kali ini adalah pengecilan ukuran, pencampuran, emulsifikasi, dan perebusan.
- Alat yang digunaakn dalam pembuatan bakso ini adalah food processor yang jenisnya extruder.
- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembuatan bakso adalah
- Kualitas daging dan bahan
lain yang digunakan,
- Perbandingan adonan,
- Bahan tambahan yang digunakan,
- Adanya proses penggilingan, dan
- Cara pemasakan
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Laporan
Praktikum Pembuatan Bakso. www.sittiassambo.blogspot.in.
Diakses tanggal 10 September 2014 jam 19.33 WIB
Anonim. 2010. Bakso. www.elysciel.blogspot.in.
Diakses tanggal 08 September 2014 jam 19.33 WIB
Anonim. Bakso. id.wikipedia.org.
Diakses tanggal 10 September 2014 jam 19.37 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar